Saturday, July 06, 2013

MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?

Mengalami sendiri rasanya menjadi pasien kanker payudara membuat saya semakin paham pentingnya deteksi dini. Benjolan yang saya rasakan sebelum lumpectomy dan akhirnya mastectomy ini baru ada sekitar Februari 2013. Belum lama kan? Tapi hanya dalam waktu 1 bulan, setelah serangkaian mammogram, USG, dan biopsi, diagnosanya sudah menunjukkan adanya kanker payudara stadium dini.
Sekecil itu, tanpa ada rasa sakit apapun, tanpa ada gangguan kesehatan sama sekali, tanpa pengaruh sedikitpun ke aktivitas sehari-hari, saya sudah berubah status dari manusia sehat menjadi penyandang kanker. Kalau tidak belajar mengendalikan emosi, orang bisa dengan mudah jatuh ke lorong ketakberdayaan. Tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi bila benjolan yang nampaknya remeh itu dibiarkan saja selama bertahun-tahun. Pelan-pelan namun pasti bermetastasis ke organ tubuh yang lain. Dan proses ini bisa terjadi selama bertahun-tahun. Itulah sebabnya kanker disebut juga sebagai the silent killer.
Syukurlah saya memandang diri sendiri cukup awas dengan kondisi tubuh, terutama yang terkait dengan sistem reproduktif dan sejenisnya. Lumpectomy di akhir tahun 2006 dulu juga saya lakukan saat terasa benjolan aneh. Saya juga rutin pap smear tiap tahun. Memastikan kondisinya terjaga. Dengan riwayat endometriosis yang berujung ke pengangkatan ovarium kanan, tidak ada alasan lagi untuk tidak awas dengan diri sendiri.
Dari buku-buku panduan yang saya baca, bisa saya simpulkan bahwa deteksi dini kanker payudara super duper penting. Untuk mendeteksi adanya abnormalitas di payudara. Tidak semua benjolan adalah kanker, namun tetap harus diketahui keberadaannya. Kanker payudara adalah jenis yang termasuk paling bisa disembuhkan. Semakin dini terdeteksi, semakin besar kemungkinan tindakan medis berhasil.
Sarari (periksa payudara sendiri) pada dasarnya dilakukan untuk melihat adanya:
  • perubahan bentuk, warna, dan ukuran payudara
  • pembengkakan atau ketidak-seimbangan di antara kedua payudara
  • perubahan bentuk kulit payudara
  • perubahan posisi puting, mis: apakah melesak ke dalam
  • adanya cairan (bening, susu, atau darah) yang keluar dari puting, Ini bisa dilakukan dengan memencet puting dengan jempol dan telunjuk.
Perubahan abnormal bisa dikatakan terjadi bila ada tanda-tanda di bawah ini:
  • ada benjolan yang terasa berada dibandingkan dengan jaringan sekitarnya, dan juga dengan payudara satunya
  • benjolan tidak hilang setelah siklus menstruasi
  • ada cairan bening atau darah dari puting
  • puting melesak ke dalam dan tidak biasanya seperti itu
  • perubahan kulit payudara, mis: kemerahan, luka, bisul, atau rekahan.
Bila ada salah satu saja tanda-tanda di atas, jangan tunda konsultasi ke dokter. Ingat sekali lagi, semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin besar kemungkinannya bisa disembuhkan.

No comments: