Apakah Anda adalah orang-tua dengan anak yang sedang belajar
membaca? Sebagai orang-tua kita adalah guru yang paling berpengaruh terhadap
perkembangan membaca anak. Peran kita sangat penting dalam memastikan kebiasaan
dan kecintaan anak terhadap buku. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan
orang-tua dalam mendampingi anak membaca.
1. Pilihlah
satu waktu yang tenang dan nyaman
Sediakan waktu yang tenang tanpa ada gangguan. Yang
penting bukan berapa lama anak membaca tiap hari, tapi rutinitas yang perlu
dijaga. 10-15 menit/kegiatan membaca/hari dianggap cukup.
2. Buatlah
pengalaman membaca menyenangkan
Ciptakan pengalaman membaca yang menyenangkan.
Duduklah bersama anak. Upayakan untuk tidak memaksa anak membaca bila dia
sedang enggan. Ajaklah anak untuk membaca bersama-sama. Bila anak kemudian
mulai bosan maka ajak anak untuk melakukan hal lain (misalnya bermain, membuat craft).
3. Jaga alur
proses membaca
Bila anak salah mengeja satu kata, jangan langsung menyela.
Lebih baik memberikan pancingan agar anak bisa membetulkan kesalahan sendiri
(self-correction). Lebih baik memberitahu anak beberapa kata yang belum dia
kenal. Ini untuk menjaga alur proses membaca. Setelah selesai membaca, mintalah
anak untuk menceritakan kembali apa yang telah dia baca.
4. Berpikir
dan bertindak positif
Jangan mengatakan “Salah. Bukan begitu” dan
sejenisnya. Lebih baik mengatakan “ayo coba kita baca bersama.” Sambil membaca
Anda bisa menunjuk pada kata-kata di buku. Tingkatkan rasa percaya diri anak
dengan memberikan pujian untuk keberhasilan sekecil apapun.
5. Keberhasilan
adalah kunci
Orang-tua yang cemas akan perkembangan anak bisa jadi
tergoda memberikan buku yang terlalu sulit. Ini malah akan memberikan dampak
sebaliknya. Tunggulah sampai anak memiliki rasa percaya diri yang cukup.
Sebelum itu tercapai, lebih baik ‘bertahan’ pada buku-buku yang lebih mudah.
Membaca buku yang terlalu sulit dengan banyak kata yang belum dikenal akan
membuat kegiatan membaca tidak lagi menyenangkan. Alur proses membaca akan
hilang, teks tidak bisa dipahami, dan anak malah akan malas membaca.
6. Kunjungi
perpustakaan atau toko buku
Ajaklah anak mengunjungi perpustakaan atau toko buku.
Biarkan dia mengeksplorasi bagian perpustakaan/toko buku di mana buku anak-anak
tersedia. Berikan kebebasan pada anak untuk memilih buku yang ingin dia
baca/beli, dan berikan penjelasan tentang isi buku, sebelum memutuskan untuk
meminjam/membelinya.
7. Latihan
membaca secara berkala
Berikan waktu mendampingi anak membaca pada hari-hari
sekolah. Gunakan parameter ‘Sedikit dan sering.’
8. Komunikasi
melalui buku penghubung
Bila sekolah memiliki program literasi, ada
kemungkinan anak memiliki buku penghubung yang berfungsi sebagai catatan
harian. Upayakan untuk secara rutin
memberikan komentar positif. Anak akan menyadari bahwa Anda punya perhatian
terhadap perkembangannya dan bahwa Anda menghargai membaca sebagai kebiasaan
baik.
9. Bahaslah
isi buku
Membaca bukanlah sekedar bisa mengeja kata dan membaca
kalimat dengan benar dan tepat. Orang-tua yang menempatkan membaca sebagai
kebiasaan positif akan menginginkan anak tumbuh menjadi pembaca yang baik.
Untuk itu, anak perlu dilatih untuk memahami apa yang telah dibaca. Selalu
diskusikan isi buku. Bahaslah gambar, tokoh, bagaimana kira-kira akhir cerita,
bagian cerita yang paling dia sukai, dan pendapat anak tentang isi buku. Diskusi
seperti ini akan membuat Anda tahu seberapa baik pemahaman membacanya. Kemudian
Anda bisa membantu anak mengembangkan ketrampilan membaca lebih baik.
10. Variasi itu
penting
Ingatlah bahwa anak perlu dipaparkan pada berbagai
jenis bahan bacaan, misalnya: buku bergambar, komik, majalah, puisi, dan
buku-buku non-fiksi.
Selamat membaca dengan anak Anda!
No comments:
Post a Comment