Saya sebenarnya sudah nekad mau pulang lebih awal
untuk berlebaran dengan keluarga dan menyelesaikan tesis dari rumah saja.
Tinggal dikit, dan pingin berhemat. Maklum tidak ada lagi beasiswa buat hidup. Meski
tuition masih tetap bebas sampai akhir semester di bulan November nanti. Bahkan
aku sudah booking one-way ticket. Maunya sih, begitu supervisor okay, tiket
akan langsung aku confirm.
Apa daya, Chris, supervisor membujuk saya (eh..memberi
pertimbangan) untuk tetap tinggal saja di Melbourne. "It's only a month,
Tiwi." Ayolah, kurang sak crit. Sabar ya, toh akhir Juli kamu pasti akan
pulang juga buat conference di Unair. Kami yang akan belikan kamu tiket pulang
nanti. Would that help?
Jadi begitulah hari-hari saya saat ini. Setelah
anak-anak pulang for good akhir Mei lalu, saya praktis sendirian mengejar waktu
agar segera selesai. Alhamdulillah completion seminar saya lalui dengan amat
memuaskan pada awal Juni lalu. Sekarang dalam proses pembenahan dan penyempurnaan
tesis. Sejak pagi sampai malam, waktu saya habiskan di kantor, baca dan nulis
di depan desktop. Penyeimbang hidup adalah sesekali nongol di rumah teman, cari
makan gratis, curhat, ngaji, telpon atau skype dengan keluarga.
Di bulan puasa ini, saya malah sudah menutup dapur
saya. Cuma masak nasi saja, dan beli lauk dan sayur take-away di resto
Indonesia. Yang menyenangkan, tiap hari Jumat-Minggu, selalu ada iftar di Surau
Kita, masjid komunitas Indonesia. Pada akhir pekan, jamaahnya bisa melebihi 100
orang. Jadilah sejak menjelang Maghrib saya sudah berada di tengah para
sahabat. Iftar bareng, shalat Maghrib, Isya, dan Tarawih bareng. Ceramah dari
para ustadz keren yang didatangkan langsung dari Indonesia. Urusan sahur bisa
diatasi dengan sisa makanan iftar yang sudah dipack dan dijual murah untuk
infaq.
Seberapa besarpun rasa kangen saya pada keluarga
dan tanah air, saya harus bersabar untuk mendapatkan hasil yang selama ini
diperjuangkan. Syukurlah, Ganta dan ayahnya justru menginginkan saya tetap
focus ke tesis dan tidak mengkhawatirkan hal-hal yang remeh di rumah. Kalau
Adzra sih, namanya juga anak kecil, selalu bilang 'I miss you, mommy.'
Untungnya juga bila diajak ngobrol, apakah ingin ibunya segera pulang atau
selesaikan tesis dulu, dia selalu jawab, 'I want you to finish your thesis,
mommy.'
Bismillah, semoga Allah memberi kemudahan urusan
dan kekuatan pada pada kita semua. Aamiin.
No comments:
Post a Comment