Hal apa yang membuat Anda ingin segera pulang ke rumah? Buat saya, bayangan sambutan dan keceriwisan Adzra adalah salah satu faktor penarik utama agar cepat pulang bila kebetulan ada tugas ke luar kota.
Ketika saya ke Jepang untuk sebuah konferensi internasional pertengahan Maret lalu, Adzra sebenarnya sudah merengek-rengek agar saya tidak usah pergi saja. Apalagi setelah tahu bahwa saya akan pergi selama seminggu. Tahu apa alasannya? Di hari saya terjadwal pulang ke Indonesia, 29 Maret 2018, dia akan mengikuti Outdoor Learning (ODL), acara buat siswa kelas IV di SDIT At Taqwa. Saya katakan, “kan tidak apa Adzra berangkat ODL. Toh orangtua tidak ikut serta.” Ternyata yang dia inginkan berbeda dengan dugaan saya. “Aku pingin cerita-cerita sama ibu pas pulang ODL. Pingin lihat wajah ibu langsung pas aku cerita.” Saya katakan lagi bahwa dia bisa cerita lewat videocall di Google Hangout atau WA. “Tapi aku ingin pegang tangan ibu,” rayunya. Pada akhirnya Adzra luluh juga. “Ceritanya ditahan sampai ibu pulang malam itu juga ya.”
Indera penciuman nampaknya memegang peranan penting dalam menumbuhkan emotional bonding antara orangtua dan anak. Pasti banyak orangtua yang punya cerita unik tentang bagaimana anak suka ndusel di bawah ketiak ibu. Setiap hari Adzra juga suka menciumi tangan saya. Bukan hanya ketika saya pulang dari kampus atau ketika dia pulang les. Habis dolan ke tetangga sebelahpun, begitu masuk rumah, dia suka memeluk saya dan mencari tangan dan sikut saya untuk diciumi. Ketika saya tanya mengapa, jawabannya lucu tapi membuat haru. “Ibu baunya makes me…happy, calm, want to sleep.” Kali lain dia bilang, “aku suka tangan ibu, rasanya gimana gitu kalau kena kukunya.”
Jadi begitulah. Bila saya habis ke luar kota 2-3 hari, maka sesampai di rumah dia selalu pingin segera masuk kamar. Cerita tentang sekolah, atau ambil buku dan meminta saya untuk membacakan cerita. Meski Adzra sudah menjadi pembaca mandiri, tapi bedtime story masih ingin selalu dihadirkannya. Padahal ritualnya ya tetap saja. Saya akan membacakan cerita, dan dia akan memeluk lengan saya. Ketika sudah mengantuk, dia akan katakan, “ibu terus baca ya sampai aku tertidur.” Ketika saya lihat dia sudah merem, kadang saya pelan-pelan beranjak. Tapi selalu saja Adzra meraih tangan saya. Jadilah saya kembali merebahkan badan dan membiarkannya memegang lengan saya.
Maka ketika saya sedang suntuk mengerjakan sesuatu, suara Adzra yang mengatakan, “aku kangen bau ibu” membuat saya pingin segera merampungkan tugas.
Jadi jangan remehkan bisikan hati yang meminta Anda segera pulang. Bisa jadi bau anggota tubuh Anda tengah dirindukan. Tidak seperti Pinokio, hidung tidak pernah berdusta!
1 comment:
Sejenak cerita yang terlampir di blog mengigatkan saya saat masih kecil ma'am. Manja dan sering nangis kalau ditinggal. Semoga semuanya selalu diberi kesehatan dan ilmu yang bermanfaat.
Ceritanya bagus ma'am. Deskripsinya dapat ditangkap seolah-olah saya kembali ke masa kecil.
Saya juga suka menulis di blog ma'am. Saya berharap nantinya bisa jadi content writer untuk bergelut di Revolusi Industri 4.0. Ma'am nya bisa mengunjungi langsung di google (Ril Korein Blogger). Sukses selalu dan terima kasih.
Post a Comment